Selasa, 29 Juni 2010

peninggalan sejarah yang terlupakan

1 komentar
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan
Zaman telah Modern, manusia sekarang telah asik menikmati indahnya dunia dengan dimanjakan oleh barang-barang mewah. Hingga mereka telah melupakan hal yang menarik dari zaman dahulu yang dapat dijadikan inspirasi atau pelajaran untuk kedepan. Telah banyak diantara mereka yang melupakan peninggalan sejarah. Bahkan masih banyak anak muda zaman sekarang yang melupakannya.
Disini saya akan mencoba menyajikan peninggalan sejarah yang terlupakan. Yang dikutip dari beberapa sumber. Yaitu : http://baru1.com/peninggalan-sejarah-dunia-yang-terlupakan/
Inilah 8 Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan
1 – Lighthouse yang Tenggelam dalam Lautan Pasir

Mercusuar Rubjerg di Jutlandia Knude Denmark, mulai beroperasi pada 27 Desember 1900 (pembangunannya dimulai tahun 1899). (tahun segini emang anak2 seumuran kita belum lahir, bahkan di pelajaran sejarah juga tidak ada ). Mercusuar ini berada di puncak tebing Lønstrup Klint, 60 meter di atas permukaan laut. Mercusuar ini beroperasi sampai 1908, di sebuah pabrik gas, lalu pada 1 Agustus 1968, berhenti beroperasi.
Kini mercusuar itu telah menjadi bukit pasir raksasa. Padahal dulu mercusuar ini menjadi icon yang berada di ketinggian. Erosi selama bertahun tahun membuat bangunan itu mengikis dan tinggal puing-puing. Meski demikian masih terlihat kejayaan masa lalu.
2 – The “American Star” 2


Salah satu yang paling luar biasa pada catatan bangkai kapal, Amerika SS terdampar di lepas pantai Kepulauan Canary, setelah badai memecah towlines dan menyeret sebuah kapal tunda kapal di dekat pantai Maroko. Setelah terdampar di pantai, di lambung Amerika SS terbelah dua, dan akhirnya bagian buritan tenggelam.
Ada sebuah catatan menarik tentang kapal itu. Setelah kapal itu terdampar, penduduk setempat lantas merampoknya habis habisan. Bahkan konon, banyak perabotan di rumah-rumah penduduk terbuat dari potongan potingan kapal raksasa itu.


3 – Gereja yang berdiri di atas lautan lava


Pada 20 Februari 1943, sebuah gunung berapi tiba-tiba meletus di negara bagian Michoacan Meksiko, dan menghabiskan dua buah desa dengan lava panas dan abunya. Dan, 64 tahun setelah itu letusan dahsyat itu, tidak ada lagi yang tersisa dari dua desa yang musnah itu, selain sebuah menara gereja San Juan Parangaricutiro.
Inilah satu satunya penanda bahwa dulunya di kawasan itu pernah ada dua desa. Menara gereja San Juan berdiri tegak di lautan lava. Gereja San Juan menjadi tampak mengerikan dan angker seolah berasal dari negeri anta berantah. Letusan gunung, dan lava panas mengalir ke daerah sekitar dan menutupi ¾ dari kota. Di bawah sisa sisa lava itulah rumah-rumah dan bangunan kota terkubur, beserta penghuninya.
4 – Konstruksi Crane terkubur di Ice Sheet

Pada pertengahan 1960-an, ITT membangun jalur transmisi listrik di Antartika. Menara transmisi berdiri 115 meter. Seperti yang anda lihat di foto ini, semua kecuali menara setinggi 40 feet sekarang terkubur di dalam es, dan derek yang digunakan untuk membangun menara benar-benar tertutup oleh es Tidak hanya menara transmisi yang dikubur, tapi juga stasiun penelitian Antartika sendiri. Stasiun Byrd tua telah ditutup dan terkubur di dalam timbunan es 40-50 meter.
5 – Hotel Ryugyong di Korea Utara, Unik dan Tanpa Jendela

Jika Dr Evil adalah seseorang yang nyata, ia akan membutuhkan tempat persembunyian yang nyata, dan bahwa tempat persembunyian nyata mungkin sekali adalah The Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara. Ini adalah bangunan raksasa dengan 105 lantai, namun anehnya, tak ada satupun jendela di sana. Entah bagaimana konsep sebenarnya dari bangunan raksasa ini sampai-sampai tidak memberikan satupun jendela di sana.
Bangunan unik ini memiliki tinggi 330 meter, berbentuk mirip piramida dengan 3000 kamar. Rencananya di sana ada 7 restoran, namun pembangunannya tidak pernah selesai.
Surat kabar memperkirakan biaya konstruksi hotel aneh ini pada masa itu sekitar $ 750 juta - 2% dari PDB Korea Utara. Diperkirakan pembangunan konstruksi ini terhenti pada tahun 1992 karena kurangnya pendanaan, masalah kelangkaan listrik, dan kelaparan yang terjadi di negeri itu.
Bangunan itu sendiri sebenarnya sudah selesai, namun tidak memiliki jendela serta perlengkapan atau alat kelengkapan lain. Padahal bangunan hotel ini merupakan salah satu dari 18 hotel tertinggi di dunia. Sayang sekali! The Ryugyong oleh pejabat Korea Utara sempat diubah menjadi benteng. Lalu, sebagian bangunan ini dihancurkan oleh bom.
Update: Setelah 16 tahun, Ryugyong Hotel kembali dibangun. Grup Orascom dari Mesir baru-baru ini mulai memperbaiki menara bangunan. Perusahaan telah menempatkan panel-panel kaca ke beton shell dan dipasang antena telekomunikasi. Korea Selatan memperkirakan renovasi hotel itu akan menelan biaya sekitar $ 2 milyar, 10 % dari GDP Korea Utara.
6 – Benteng Tentara Merah di Tengah Laut


Benteng tentara Thames Estuary dibangun pada tahun 1942, didesain oleh Guy Maunsell. Tujuan mereka adalah untuk menyediakan anti-pesawat udara di dalam wilayah Muara Sungai Thames.
Benteng masing-masing kelompok terdiri dari tujuh menara dengan sebuah jalan yang menghubungkan mereka semua ke menara kontrol pusat.
Benteng, bila dilihat secara keseluruhan, terdiri satu Bofors menara, menara kontrol, empat pistol menara dan menara sorot.
Mereka diatur dalam cara yang sangat spesifik, dengan menara kontrol di pusat, dan senapan Bofors menara diatur dalam mode setengah lingkaran di sekelilingnya dan posisi sorot menara lebih jauh, tapi masih terhubung langsung ke menara kontrol melalui jalan .
Benteng ini digunakan selama Perang Dunia Kedua, dan tidak ada keraguan bahwa mereka memiliki sumbangsih sangat besar.
Pada tahun 1959 sebagian benteng itu dibongkar, namun menyisakan beberapa benteng seperti, Red Sands dan Shivering Sands, yang masih berdiri hingga saat ini. Tahun 60-70 an benteng yang kosong ini sempat digunakan oleh para bajak laut namun kemudian ditinggalkan.
7 – Kota Hantu San Zhi

Daerah ini disebut San Zhi.
Tidak diketahui nama arsiteknya karena pembangunan ini diperintahkan oleh pemerintah kepada beberapa perusahaan local. Awalnya, bangunan-bangunan itu diperuntukkan bagi tempat wisata mewah yang melambangkan Taipei yang makmur dan kaya. Namun kini keadaan menjadi terbalik.
Bangunan-bangunan yang tadinya untuk tempat pariwisata telah berubah menjadi aneh dan berhantu. Banyak kejadian-kejadian aneh diisukan terjadi di sana. Walhasil, tidak satupun wisatawan mau berkunjung ke sana, apalagi untuk berlibur, Koran-koran setempat mengatakan ada banyak kecelakaan selama konstruksi, dan sebagai berita menyebar ke warga kota negara pulau itu, sehingga mereka takut datang ke sana.
Warga setempat mengatakan wilayah itu sekarang dihantui oleh roh-roh penasaran dari pekerja yang mati sia sia di sana. Ini membuat mereka yang tadinya berusaha bertahan, akhirnya kabur dari tempat itu. Lama kelamaan kota wisata itu menjadi kosong.
8 – Bangkai kapal di pantai Mauritania

Teluk Nouadhibou, tujuh kilometer sebelah selatan dari kota Mauritania, merupakan salah satu kuburan terbesar di dunia. Lewat Google Maps dapat dilihat ratusan kerangka yang menumpuk di sana-sini, di sinilah kuburan kapal raksasa yang sudah terlihat berkarat itu.
Wooouuuuu ternyata pada zaman dahulu tuh banyak sekali benda-benda yang keren dan indah ya???
Orang dulu aja bias membuat seperti itu kenapa kita yang Zaman telah modern tertinggal ya???

Tempat Penjualan Barang Kuno

0 komentar
Penjualan Benda-Benda Kuno
Jika kita sedang melintas di Jalan H.O.S Cokroaminoto Yogyakarta, tepatnya di utara perempatan Wirobrajan. Itulah Pasar klithikan Pakuncen. Pasar Klithikan Pakuncen merupakan pasar tempat jual beli barang-barang bekas. Di Pasar Klithikan Pakuncen (PKP) ini kita dapat menjumpai barang-barang kuno yang sudah amat sangat jarang sekali dijumpai di sekitar kita. Misalnya saja aneka uang kuno, lampu-lampu kuno, dan pernik-pernik lainnya. Pengunjung PKP pun beragam. Ada yang hanya sekadar mellihat-lihat, namun ada juga yang memang berniat untuk menambah koleksi barang-barang kuno miliknya.
Pasar Klithikan Pakuncen merupakan pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Tujuan dibentuknya pasar ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pedagang klithikan yang awalnya berjualan di Jalan Mangkubumi, Asem Gede, Alun-Alun Selatan, dan pasar klithikan lain di kota Yogyakarta. Jumlah pedagang terbesar berasal dari pedagang yang awalnya berdagang di Jalan P. Mangkubumi, sebelah selatan Tugu Yogyakarta. Banyaknya pedagang klithikan, baik di Jalan P. Mangkubumi maupun di tempat-tempat lain merupakan potensi pariwisata yang mulai dilirik Pemkot Yogyakarta.
Nama klithikan sendiri sudah mulai dikenal sejak tahun 1960-an dan kembali marak sejak terjadi krisis tahun 1998. Prawiroatmojo (1993:256) menyebutkan bahwa kata “klithik” berarti giring-giring kecil, seperti misalnya suara uang logam jatuh, atau barang-barang yang terbuat dari logam tapi berukuran kecil yang jatuh dan menimbulkan suara “klithik.” Berangkat dari arti kata “klithik” tersebut, dapat diasumsikan bahwa barang dagangan di pasar klithikan berukuran kecil. Sementara, Partaatmadja (1992:112) memaknai Klithik dari asal kata klithih, yaitu mencari sesuatu hingga ke mana-mana. Pemaknaannya kemudian, mencari barang berukuran kecil hingga ke mana-mana, berujung ke pasar klithikan (Handayaningsih, 2007).
Terkait dengan pelesir kita ke PKP, saya ingin mencoba mengaitkan antara barang-barang kuno yang dijumpai di PKP dengan dunia arkeologi. Barang-barang kuno di PKP mencerminkan adanya ketertarikan pada beberapa orang akan benda-benda dari masa lampau tersebut. Bukan hanya untuk memanfaatkan fungsi dari benda tersebut, tetapi juga menyimpan benda-benda tersebut sebagai koleksi.
Untuk menjembatani hal tersebut, saya ingin menyebut, barang-barang kuno yang ada di PKP sebagai tinggalan budaya. Istilah tinggalan budaya biasa digunakan oleh arkeolog untuk menyebut artefak atau monumen yang ditinggalkan oleh manusia, baik individu ataupun komunitas, dari masa lalu, bisa dalam hitungan puluhan hingga ribuan tahun silam. Tinggalan budaya dalam kacamata arkeolog menunjuk pada budaya materi (material culture) hasil karya manusia, sehingga bersifat konkrit dan dapat diraba. Merujuk pernyataan tersebut, saya ingin memasukkan benda-benda kuno yang ada di PKP sebagai tinggalan budaya. Benda-benda kuno seperti misalnya seterika arang, dulu difungsikan sebagai seterika seperti halnya seterika masa listrik masa sekarang. Baik fungsi maupun cara penggunaannya tidak jauh berbeda. Hanya sumber energinya saja yang sudah mengalami transformasi. Masyarakat yang menggunakan seterika arang perlahan meninggalkan benda tersebut setelah dikenal adanya seterika listrik. Kondisi ini lantas memunculkan adanya perbedaan pemberian makna terhadap seterika arang. Ketika seterika arang menjadi primadona pada masa sebelum digunakannya listrik, fungsinya sebagai penghalus pakaian belum tergantikan. Akan tetapi, setelah fungsinya tergantikan, fungsinya berubah menjadi benda koleksi. Dalam bahasa Jawa biasa dikenal dengan istilah klangenan.
Benda-benda kuno semacam seterika arang tersebuut, ada yang bertahan karena terus disimpan hingga sampai ke tangan generasi berikutnya. Ketika budaya bendawi yang telah ditinggalkan manusia masa lalu itu dimiliki oleh generasi sekarang, maka pemaknaannya pun mengalami perubahan sesuai konteks sosialnya. Di sinilah terjadi proses transformasi. Budaya bendawi hasil karya manusia yang sudah mengarungi jaman, pada akhirnya berubah sesuai konteks sosialnya. Pada masa masih digunakan sebagai benda sesuai fungsinya, benda tersebut berada dalam konteks sosial yang “asli.” Sedangkan sekarang, benda tersebut dapat dikatakan sebagai benda kuno dan berada dalam konteks sosial yang berbeda. Bukan berada di tengah-tengah masyarakat yang menggunakan sesuai fungsinya, tetapi menikmati kekunoannya.
Perjalanan benda tersebut menembus jaman dan generasi kemudian dikenal dengan istilah cultural heritage (warisan budaya). Warisan budaya memiliki nilai sejarah dan kultural yang melekat pada dirinya, ia juga selalu dimaknai berbeda dari generasi ke generasi. Sebuah benda akan memiliki makna yang berbeda ketika masyarakat pendukungnya juga sudah mengalami perubahan. Pemberian makna pada benda tersebut dapat dikaitkan juga dengan material symbolisation. Menurut Ian Hodder, material symbolisation is not a passive process, because objects and activities actively represent and act upon society. Pada akhirnya benda-benda kuno yang ada di PKP tersebut mengalami proses simbolisasi, tidak hanya dimaknai sebatas benda mati, tetapi juga menyimbolkan perilaku masyarakat pendukungnya.
Kegairahan masyarakat untuk mengumpulkan benda-benda kuno bertajuk tinggalan budaya tersebut di sisi lain dapat mempermudah kerja arkeologi, terkait dengan arkeologi publik. Merujuk pada pernyataan Karolyn E. Smardz, to make archaelogy is viable, integral part of ongoing cultural and educational activities, the dicipline needs to be marketed aggressively to an increasingly knowledgeable and demanding public.Pasar sudah ada, bahkan pelakunya pun sudah tersedia. Ada baiknya kalangan arkeologi melirik potensi serupa pasar klithikan ini. PKP berpotensi dikembangkan sebagai community based heritage management system.
Sumber : http://arkeologijawa.com/index.php?action=publikasi.detail&publikasi_id=238

Tugas Manajemen Strategik 3

0 komentar
1. a. Jelaskan Model Analisis lingkungan Persaingan industri dari Michael Porter!



Dari medel gambar tersebut Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau dengan mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan suatu situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:
1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan adanya hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.
2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
4) Ancaman produk subtitusi, ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.
5) Persaingan di dalam industri, ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.
b. Sebutkan meliputi apa saja yang dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan? Kemudian jelaskan pengertiannya (dua aspek saja)?
Hambatan untuk memasuki industri (entry baarier) :
1) Skala ekonomi (economics scale) adalah skala ekonomi yang menghalangi masuknya pendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.
2) Diferensiasi produk (product differentiation) adalah diferensiasi produk yang menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3) Persyaratan modal (capital requirement).
4) Biaya peralihan pemasok (switching cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli apabila berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
5) Akses ke saluran distribusi.
6) Kebijakan pemerintah.
2. a. Jelaskan Pengertian SWOT
Pengertian Analisis SWOT, Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Tujuan Analisis SWOT, Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
Penjabaran Analisis SWOT :
1) Strenght adalah kekuatan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM,modal, dan manajemen ) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.
2) Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.
3) Opportunity adalah suatu peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.
4) Threat adalah ancaman bagi suatu perusahaan baik itu dari pihak luar maupun dari pihak dalam. Ancaman yang datang dari pihak dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari pihak luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik.
b. Buat contoh analisis SWOT pada suatu institusi / perusahaan !
ANALISIS SWOT KALBE FARMA
Strength/ Kekuatan


Kalbe merupakan market leader untuk produk kesehatan masyarakat dan market leader untuk produk ethical. Produk-produknya merupakan leading brand dengan berbagai segmentasi pasar yang spesifik. Selain itu produknya merupakan inovator, dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri maupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak pula menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.


Pada tanggal 16 Desember 2005, Manajemen Kalbe telah berhasil melakukan penggabungan usaha dengan Dankos dan PT Enseval (”Enseval”) menjadi satu perusahaan dalam rangka menciptakan satu perusahaan farmasi tercatat dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Penggabungan usaha ini akan memberikan peluang bagi masa depan Kalbe dalam meningkatkan efisiensi serta efektivitas. Merger yang melibatkan PT Enseval sebagai superholding dan tiga anak perusahaan yang terdaftar di BEJ tersebut — Kalbe Farma, Dankos Laboratories (DNKS), Enseval Putera Megatrading (EPMS) — sekaligus membentuk perusahaan yang betul-betul terintegrasi. Secara horisontal, Kalbe “baru” menawarkan rentang produk yang jauh lebih luas, mulai dari berbagai bentuk obat dan makanan kesehatan sampai suplemen dan minuman berenergi. Secara vertikal, mereka melakukan kegiatan dari pengadaan bahan baku, manufakturing produk jadi, pemasaran, sampai penjualan dan distribusi. Kalbe memiliki pengalaman yang cukup panjang dan dari segi finansial, pendapatan kalbe meningkat sekitar 18% per tahun.

Manajemen Kalbe memiliki personel yang berpengalaman, termasuk di dalamnya mantan dirjen BPOM dalam mengembangkan, memproduksi, pemasaran dan menjual produk-produk kesehataan dan farmasi. Dilengkapi dengan tim yang solid dan kerja sama yang baik antardepartemen internal dan hubungan yang erat dengan mitra , PT. Kalbe Farma Tbk. semakin mengukuhkan diri dalam jajaran perusahaan besar di Indonesia.
Pada bagian produksi, Kalbe memiliki 7 GMP (Good Manufacturing Practice) yang telah berstandar international dengan 2 GMP tambahan yang masih dibangun. Komitmen Kalbe dalam hal ini telah diakui melalui serangkaian hasil pengujian badan sertifikasi. Semua fasilitas produksi milik Kalbe dan Anak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001, sementara Kalbe, PT Dankos Laboratories Tbk. (”Dankos”) dan PT Bintang Toedjoe juga telah meraih sertifikasi ISO14001 serta OHSAS 18001/SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Kalbe dan Dankos secara konsisten berhasil mempertahankan pencapaian yang amat memuaskan dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu nomor lima dan nomor dua diantara semua perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.


Pada bagian distribusi, Kalbe memiliki tenaga pemasaran sebanyak 6000 personil dengan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Ditopang struktur bisnis yang cukup lengkap, yakni memiliki perusahaan distribusi dan jaringan rumah sakit yang mengusung merek Mitra Keluarga dan Mitra International, termasuk sekolah perawat.

Weakness/ Kelemahan
Ekspansinya ke noncore-business, seperti ke bisnis property (PT Kalbe Land) dan pendidikan (STIE Kalbe). Ekspansi ini dapat mengakibatkan kurang fokusnya perusahaan dalam pengembangan bisnis farmasi. Penjualan ekspor sampai dengan September 2005 bertumbuh sebesar 127,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penjualan lokal bertumbuh dengan 28,6 persen. Meskipun ekspor tumbuh sangat besar, namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak dapat membawa keuntungan yang besar juga. Pasalnya, sekitar 90 persen bahan baku masih impor sehingga harganya juga melonjak. Akibatnya, persentase laba kotor (gross margin) hanya mencapai 54,3 persen. Hal ini disebabkan karena Komponen impor dari obat masih sangat tinggi, yaitu sebesar 90% dari bahan baku yang digunakan (bahan aktif dan bahan pembantu) serta sekitar 50% dari bahan pengemas yang digunakan.
Bahan aktif yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri jumlahnya tidak berarti dan belum bisa diperoleh dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan sumber dari luar negeri.
Upaya-upaya untuk meningkatkan self sufficiency di bidang pengadaan bahan baku sering terbentur pada permasalahan :
• Banyaknya jenis bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi (hingga 6.000 items) sehingga banyak pemakaian per item yang tidak memenuhi skala produksi ekonomis.
• Masalah utama adalah pengadaan bahan baku untuk bahan dasar produksi lokal bahan baku yang terkait dengan :
a. Kurang berkembangnya industri kimia hulu yang bisa menopang pengadaan intermediates untuk bahan dasar pembuatan obat. Ketergantungan pada intermediates dari luar negeri hingga tingkat tertentu bisa mengurangi manfaat yang diperoleh dari sintesis lokal.
b. Kurang adanya koordinasi antara industri terkait misalnya industri petrokimia dan industri farmasi. Sering terjadi industri farmasi mengalami kesulitan karena intermediate-nya tidak bisa dibuat lokal. Kelemahan pada dasarnya industri farmasi memang merupakan industri yang knowledge intensive dan highly regulated tetapi aspek regulasi industri farmasi di Indonesia dirasa cukup berat yang bersumber dari :
• Policy yang ada dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan;
• Pelaksanaan yang terasa lamban karena ketidak seimbangan antra jumlah pengawas dari pemerintah dengan pihak swasta yang harus dilayani.
• Mata rantai lain yang merupakan bagian dari aspek pemasaran dan distribusi hasil produksi industri farmasi masih belum seimbang baik secara kualitatif dan kuantitatif:
a. Misalnya ratio dokter perpopulasi di Indonesia sekitar 140 dokter untuk 1 juta penduduk.
b. Jumlah apotik (drug store) saat ini berjumlah sekitar 6.000 buah yang terkonstrasi di kota-kota untuk melayani rakyat Indonesia yang lebih dari 200 juta penduduk. Program pharmaceutical care juga belum berjalan dengan baik sehingga mengurangan pemanfaatan obat secara optimal di masyarakat.
c. Distributor yang jumlahnya cukup banyak tetapi tidak mempunyai jangkauan yang luas dan network yang efisien sehingga biaya distribusi relatif mahal.
Opportunity/Peluang


1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Peluang untuk masuk ke 6 pasar utama di Asia Tenggara dengan populasi mencapai 500 juta atau kira-kira 8% dari populasi dunia. Total pasar ini lebih dari $890 milyar pada GDP dan kemungkinan akan tumbuh 5% per tahun selama 5 tahun ke depan. Konsumsi produk farmasi termasuk resep dan OTC diperkirakan 7 milyar dan berkembang menjadi 13% dari 2005 sampai 2010. Serta terbukanya peluang ekspor sebagai akibat dari penurunan nilai rupiah dan pelaksanaan Good Manufacturing Practice yang baik di Indonesia.
Tahun 2000, Kalbe mulai memberi perhatian lebih besar pada pasar internasional. Awalnya, perusahaan melempar produk ke pasar ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura. Kemudian, sayap bisnis ekspornya pun melebar ke Afrika Selatan. Hal ini dibuktikan Kalbe dengan menerapkan strategi-strategi. Strategi pertama, trading based, yakni pihak Kalbe menunjuk distributor lokal di negara-negara tujuan ekspor. Kerja sama ini sangat simpel karena sebatas aktivitas jual-beli saja. Namun, lewat jaringan para trader ini produk-produk Kalbe ada di banyak negara, seperti Pakistan dan Iran, padahal Kalbe belum memiliki mitra distribusi di negara-negara tersebut. Strategi kedua, marketing based. Kalbe membangun kantor perwakilan di setiap negara tujuan yang dari hasil survei internal berpotensi bagi pengembangan produk ekspornya. Saat ini ada 8 kantor perwakilan Kalbe di beberapa negara, seperti Malaysia (untuk pasar Singapura dan Malaysia), Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, Sri Lanka dan Thailand. Mereka bertugas melakukan aktivitas pemasaran, memonitor pasar dan melakukan survei. PT Kalbe Farma berencana membangun pabrik Orange Kalbe Limited di Nigeria. Pembangunan pabrik ini untuk memperkuat pangsa pasar di Afrika Barat. “Nigeria akan dijadikan sebagai basis dari pemasaran produk-produk Kalbe Farma,” kata Dirut PT Kalbe Farma Johannes Setijono. Rencananya pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi obat-obat OTC (obat tanpa resep) dan minuman energi.
2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.
Threat/ Ancaman
1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya “perang saudara” terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada di kategori yang sama. Di obat flu, misalnya, Kalbe memiliki Procold sementara Dankos Laboratories punya andalan yang cukup ampuh, Mixagrip. Lantaran Kalbe dan Dankos bisa saling melihat data masing-masing, mereka bisa saling menjatuhkan.
2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar okal.
3. Diberlakukannya Undang-Undang Paten 1997 dan direvisi tahun 2001, industri farmasi Kalbe Farma, yang terbiasa mengandalkan pengembangan produk-produknya pada strategi copy cat produk-produk baru yang masih dilindungi paten, menjadi sulit untuk mengembangkan produk-produknya.
4. Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol.
5. Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi. Kalbe mengakui jika produknya masih belum mampu bersaing dengan produk dari Amerika Serikat.